JAKARTA, DanauToba.org ― Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) merencanakan kegiatan Gerakan Cinta Danau Toba (GCDT) IV tahun 2018 di Bakara dan sekitarnya, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan brainstorming dan persiapan pembentukan Panitia GCDT di Sekretariat YPDT, Jakarta, pada Rabu (11/4/2018).
Dalam pertemuan tersebut telah disepakat bahwa Bakara akan menjadi Tuan dan Nyonya Rumah tempat kegiatan GCDT IV. “Bakara dan sekitarnya memiliki potensi yang tidak kalah uniknya dengan wilayah-wilayah di Kawasan Danau Toba (KDT) lainnya”, ujar Andaru Satnyoto, M.Si., Sekretaris Umum YPDT dalam mengawali pertemuan tersebut.
Beberapa hal yang memberikan daya tarik dalam kegiatan GCDT IV ini adalah situs-situs warisan budaya dan sejarah Sisingamangaraja. Di wilayah tersebut, masih cukup banyak kisah-kisah mitos yang dapat diangkat menjadi keunggulan kearifan lokal masyarakat. Hal ini diungkapkan secara sekilas oleh Mang Umbang Mamora dan William Kabarita Purba yang berasal dari Bakara dan Tipang.
Salah satu peserta pertemuan bernama Abrianto Lumban Gaol memberikan dua masukan untuk kegiatan GCDT tersebut.
Pertama, kita perlu menggali dan menemukan apakah ada kearifan lokal terkait dengan ‘kemaritiman’ Danau Toba, sehingga nilai/makna ‘kemaritiman’ Danau Toba tersebut menjadi spirit (roh) bagi masyarakat lokal menjaga dan memelihara Danau Toba.
Kedua, kegiatan GCDT IV ini nantinya diharapkan mampu mengangkat produk-produk unggulan pertanian Bakara dan sekitarnya, sehingga dapat mengangkat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Sebagai contoh, produk kopi pollung yang memiliki citra rasa tinggi dan beras merah yang berkualitas unggul dibandingkan dengan beras merah lainnya.
[Rich_Web_Slider id=”24″]
Yan Pieter Panjaitan juga memberi usulan untuk memperkenalkan teknologi energi terbarukan untuk Kawasan Danau Toba di mana Bakara dapat menjadi pilot project. Teknologi energi terbarukan tersebut tentunya lebih ramah lingkungan, menggunakan sumberdaya lokal yang tersedia, dan biaya murah. Bahkan Yan Pieter Panjaitan sendiri mengajak untuk memanfaatkan teknologi pengolahan sampah yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat lokal.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut, mantan Ketua Umum GCDT 2015 yang juga salah satu penggagas program GCDT, Mardi F.N. Sinaga. Sinaga menggarisbawahi bahwa semangat GCDT itu adalah kasih dan perdamaian. GCDT ini mengajak siapa saja ikut berpartisipasi, terlibat, dan bersukacita.
Andaru Satnyoto (Sekretaris Umum YPDT) menegaskan bahwa GCDT menggerakkan masyarakat lebih peduli kepada kampung halamannya dan Danau Toba. Menurut survey, sekitar 80% orang Batak berada di luar KDT terserak di mana-mana. Karena itu, YPDT membangun suatu gerakan bagaimana yang 80% itu memperhatikan, mempedulikan, dan menjaga masyarakat KDT tetap menjadi pemilik tanah dan Danau Toba di KDT, sehingga yang 20% lagi dapat memberdayakan diri dan membangun daerahnya masing-masing di KDT.
Menyambung Satnyoto, Pdt Marihot Siahaan (mantan Ketua GCDT III 2017) juga menegaskan bahwa cukup banyak masyarakat Batak yang 80% itu (meminjam istilah Satnyoto) masih ada yang peduli pada Danau Toba dan kampung halamannya. “Saya melihat dan merasakan sendiri sejak GCDT 2015 hingga GCDT III 2017, teman-teman panitia murni menjadi volunteer tanpa ada kepentingan apapun, termasuk kepentingan politis (red: memperoleh jabatan dan kedudukan),” ungkapnya.
Pertemuan tersebut berlangsung cukup lama (lebih dari 2 jam) dan penuh persahabatan dan persaudaraan. Jhohannes Marbun (Sekretaris Eksekutif YPDT) memandu pertemuan ini dengan mempresentasi paparan kegiatan GCDT yang sudah berlangsung 3 kali secara berturut-turut pada 2015-2017.
Di akhir pertemuan, Jerry R. H. Sirait (Sekretaris Pengawas YPDT) menyarankan untuk membentuk Tim Perumus sebelum pemilihan Panitia GCDT IV. Para peserta menyepakati Tim Perumus, antara lain:
- Ir Mardi FN Sinaga, MBA
- Drs Berlin Silalahi, MBA
- Pdt Marihot Siahaan, S.Th.
- Mang Umbang Mamora
- William Kabarita Purba
- Abrianto Lumban Gaol
- Yan Pieter Panjaitan
- Susi Rio br. Panjaitan
- Jhohannes Marbun
- Boy Tonggor Siahaan
Setelah Tim Perumus ini merampungkan tugasnya membuat konsep kegiatan GCDT IV, maka para peserta menyepakati akan menjadwalkan pertemuan berikutnya dan membentuk Kepanitiaan GCDT IV.
Peserta pertemuan yang hadir adalah Tiendy Rose Panjaitan, Susi Rio Panjaitan, Yan Pieter Panjaitan, Abrianto Lumban Gaol, Pdt Marihot Siahaan, Bindhu Philip (relawati AVI untuk YPDT), Hank van Apeldoorn (relawan AVI untuk YPDT), William Kabarita Purba, Mang Untung Mamora, Andaru Satnyoto, Jhohannes Marbun, Deacy Maria Lumban Raja, Jerry R. H. Sirait, Mardi F. N. Sinaga, Carlos P. Simbolon, dan Boy Tonggor Siahaan. (BTS)