BANDUNG, DanauToba.org — Kondisi air Danau Toba sangat memprihatinkan. Kualitas dan kuantitas air Danau Toba sangat menurun. Hutan sebagai daerah tangkapan air ditebang dan limbah dibuang ke Danau Toba. Oleh karena itu, YPDT mengajak para mahasiswa Indonesia untuk tetap kritis dan mendukung gerakan untuk pemulihan Danau Toba.
Sebuah gerakan telah digagas Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) sejak 2015 melalui kegiatan Gerakan Cinta Danau Toba (GCDT). GCDT dikampanyekan menjadi gerakan bersama untuk pemulihan Kawasan Danau Toba (KDT) dan menguatkan masyarakat di kawasan tersebut agar mampu mengelola kawasan tersebut, sehingga Danau Toba benar-benar dapat diandalkan sebagai daerah wisata unggulan sebagaimana telah menjadi komitmen Pemerintah.
Pernyataan di atas disampaikan Ketum YPDT, Drs. Maruap Siahaan, MBA dan didampingi Sekretaris Eksekutif YPDT, Jhohannes Marbun menghadiri kegiatan Pameran dan Talkshow Harmoni Nada Sumatera Utara yang diselenggarakan Unit Kesenian Sumatera Utara Institut Teknologi Bandung (UKSU ITB), Sabtu (26/11/2016) di Lapangan Cinta, Kampus ITB. Pameran dan Talkshow diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT 38 UKSU ITB.
Dalam paparannya Ketum YPDT menyampaikan bahwa kita patut mensyukuri bahwa saat ini pemerintah menaruh perhatian terhadap Danau Toba, khususnya di bidang pariwisata. Namun demikian banyak tantangan dan permasalahan yang harus kita selesaikan untuk mendukung rencana pemerintah tersebut.
“Inilah tantangan kita. Selama ini pemikiran eksak sangat mendominasi. Alumni ITB dari Sumut sudah ada kira-kira 20.000, tetapi dari 20.000 itu adakah yang peduli di bidang budaya? Sangat sedikit,” imbuh Siahaan. Melalui UKSU ITB ini semoga bisa terus dilakukan penggalian akar budaya kita karena itulah identitas kita, juga termasuk bahasanya.
Meskipun kegiatan-kegiatan seni budaya lebih kental ritual adatnya, tetapi untuk pariwisata hal itu perlu dikemas untuk atraksi-atraksi wisata. Kita perlu lebih sering memperkenalkan budaya Sumut ketimbang mengandalkan keindahan alam untuk pariwisata. Begitu juga kulinernya perlu dikembangkan. Inilah yang sebenarkan gaung GCDT itu, di mana pada tahun ini akan diselenggarakan GCDT II di Silalahi, Paropo, dan Tongging pada 27-30 Desember 2016.
YPDT mempunyai impian besar untuk KDT, yaitu: Kota Berkat di atas bukit. Dalam rangka menggapai impiannya, YPDT melakukan kegiatan pencerahan kepada masyarakat melalui kegiatan Diskusi Kamisan yang rutin dilaksanakan setiap Kamis di Sekretariat YPDT. Hasil Diskusi Kamisan ini dipublikasikan melalui website (situs) resmi YPDT, danautoba.org, dan disebarluaskan melalui media-media sosial untuk memberi pencerahan dan mencerdaskan masyarakat.
Di lingkup dunia maya (cyber space), YPDT bekerjasama dengan PT. Aladin Lentera Integra sedang mengembangkan e-commerce marketplace disebut hazuta.com. Usaha ini untuk mendorong taraf ekonomi masyarakat sekaligus mengedukasi masyarakat berpartisipasi melestarikan lingkungan hidup.
Sejalan dengan pengembangan hazuta.com, YPDT juga akan mengembangkan cyber campus university untuk peningkatan SDM. Hal ini dimulai dengan menghidupkan forum-forum diskusi yang kita kenal dengan kampus rakyat.
Selain kegiatan GCDT II 2016 ini, dalam waktu dekat ini YPDT juga akan melakukan gugatan terhadap pencemaran air Danau Toba. Karena itu, YPDT mengajak seluruh mahasiswa untuk bergabung menegakkan keadilan dan kebenaran. (JM dan BTS)