BAKARA, DanauToba.org ― Di hadapan sekitar 600 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Baktiraja, Jhohannes Marbun (Sekretaris Eksekutif YPDT) memotivasi siswa-siswi tersebut agar mereka melestarikan lingkungan hidup dan pengelolaan sampah di Baktiraja. Hal tersebut disampaikan Marbun dalam rangka Workshop Kerajinan Tangan (Handy Craft) dengan memanfaatkan sampah dan enceng gondok pada Jumat (14/12/2018).
Dalam pesannya kepada para siswa tersebut, Marbun mengatakan bahwa lingkungan yang bersih akan membuat banyak orang merasa betah dan tertarik tinggal di Baktiraja, terutama bagi wisatawan yang datang ke Kawasan Danau Toba (KDT), khususnya di Baktiraja. Karena itu, “Kita sangat penting melestarikan lingkungan hidup dan pengelolaan sampah di Baktiraja dalam rangka mendukung KDT sebagai Pariwisata Nasional,” ujar Marbun yang juga sebagai Wakil Ketua Panitia Gerakan Cinta Danau Toba (GCDT) IV Tahun 2018 ini.
“Sederhananya, jika direfleksikan kepada diri kita, kita sesungguhnya sangat menikmati lingkungan bersih dan sehat, dan jika ditempatkan di lingkungan kotor, kita akan berkomentar tidak baik terhadap keadaan tersebut. Permasalahannya adalah kita seringkali mengorbankan diri kita untuk melihat keadaan sekitar yang kotor hanya karena kita tidak mau melakukan sesuatu untuk mengatasinya,” lanjut Marbun.
[Slideshow "workshop-kerajinan-tangan-2018-12-14" not found]
Marbun juga menyaksikan bahwa sejak tadi pagi ia berada di kompleks sekolah tersebut, ternyata para siswa SMPN 1 Baktiraja sangat terbiasa dengan lingkungan bersih yang tercermin dari lingkungan SMP tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Eksekutif Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) ini mengenalkan tentang GCDT IV dan secara khusus Pengelolaan Sampah dan cara kerja Bank Sampah secara singkat dan jelas kepada mereka serta sekaligus mengundangnya untuk mengikuti Pelatihan Kerajinan Tangan yang dimulai pukul 9.30 WIB. Kegiatan tersebut sesungguhnya spontanitas saat berkunjung ke SMP tersebut dan melihat aksi anak SMP melakukan aksi bersih lingkungan di sekolah dan pinggir Danau Toba. Ketika berjumpa dengan Kepala Sekolahnya, Panjaitan, maka jadilah seketika itu anak-anak dikumpulkan di halaman sekolah untuk kegiatan yang bermanfaat bagi mereka dan menambah pengetahuan mereka bagaimana mengubah sampah menjadi bernilai.
Workshop Kerajinan Tangan (Handy Craft) tersebut digagas YPDT melalui kegiatan GCDT IV Tahun 2018 di Kecamatan Baktiraja. Kagiatan workshop tersebut bagian dari rangkaian GCDT IV. Acara puncak dari GCDT IV itu sendir dilaksanakan pada 27-30 Desember 2018.
(Humas YPDT)