Jakarta, DanauToba.org — Rekomendasi atau keputusan peserta Diskusi Keprihatinan (Diskusi Kamisan) YPDT adalah membentuk Tim Litigasi dan Non-litigasi untuk mengembalikan keadaan Danau Toba yang tercemar kembali menjadi Tao Toba na uli, aek na tio (Danau Toba yang indah, air yang jernih). Diskusi tersebut diadakan di Sekretariat Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) pada Kamis (14/04/2016).
Ketua Umum YPDT, Maruap Siahaan, mengatakan bahwa masyarakat kita sudah capek dan marah selama 30 tahun melihat Danau Toba dirusak oleh mereka yang tidak mengindahkan lingkungan hidup dan mengabaikan kehidupan masyarakat Batak di Kawasan Danau Toba (KDT). Maruap menegaskan bahwa kita akan terus memperjuangkan Kawasan tersebut dan Danau Toba dengan melakukan kajian dan menganalisa data kondisi terkini Danau Toba secara teknis (baik airnya, endapannya, maupun limbah buangan yang mencemarinya) dan mengecek dan menguji seluruh peraturan perundang-undangan baik di tingkat nasional maupun daerah.
Karena itu, keputusan peserta diskusi membentuk Tim Legitimasi dan Non-legitimasi menjadi solusi yang secara konkret dapat dilakukan sesegera mungkin. Mardi F. N. Sinaga malah mengusulkan secepatnya dibuatkan timeline (jadwal kegiatan) agar Tim ini fokus melaksanakan tugasnya.
Para peserta diskusi secara sukarela masing-masing berkomitmen terlibat langsung dalam Tim. Sabar Mangadu Tambunan mengingatkan para peserta diskusi untuk tetap bersatu dan fokus pada masalah yang akan sama-sama diselesaikan. Memperkuat apa yang ditegaskan Sabar, Jerry R. H. Sirait menanggapi bahwa kita memang memiliki komitmen yang sama, yaitu mengembalikan kondisi Danau Toba kembali menjadi Tao Toba na uli, aek na tio, tetapi dalam rangka mencapai tujuan tersebut, kita harus satu visi, yaitu Kota Berkat di Atas Bukit. Inilah visi universal YPDT, sehingga kita dapat menikmati kembali Tao Toba na uli, aek na tio itu dan generasi kita berikutnya juga ikut menikmati Tao Toba na uli, aek na tio.
Diskusi Keprihatinan ini banyak dihadiri para pencinta Danau Toba. Ada 26 orang yang hadir dan 10 orang menyatakan baru pertama kali hadir. Mereka yang baru ini justru jauh lebih bersemangat dan senang dengan upaya yang dilakukan YPDT. Bahkan di antara mereka ada yang menyatakan siap berjuang dan bersatu dengan YPDT dalam memperjuangkan KDT. (BTS)