JAKARTA, DanauToba.org ─ ULOS BATAK menghebohkan Jakarta selama 6 hari sejak Selasa (12/11/2019) hingga Minggu (17/11/2019). Hal tersebut terjadi karena BATAK CENTER melakukan gebrakan dan dan gerakan melestarikan ULOS BATAK melalui event ULOS FEST 2019 agar dikenal luas oleh publik dan dicintai generasi muda. “Saya sangat tertarik melihat pameran ulos ini karena memang saya belum tahu banyak tentang ulos,” ujar Santhalicos (salah satu pengunjung asing).
Hasil pemantauan Humas BATAK CENTER melihat bahwa acara ULOS FEST 2019 ini mampu menyedot perhatian publik, khususnya masyarakat Batak yang tinggal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dan bahkan dari luar Jabodetabek. Setiap hari diperkirakan ratusan pengunjung memadati ruang pamer ulos Batak dan tidak ketinggalan menyempatkan diri berbelanja di Bazaar ULOS yang disediakan Panitia di dekat ruang Adiotorium B (lantai bawah, dekat pintu masuk ke ruang parkir basement).
Turis asing silih berganti berdatangan, sehingga menambah suasana makin marak karena kebanyakan mereka mengapresiasi BATAK CENTER menggaungkan ULOS BATAK ini. Bahkan ada juga turis yang menanyakan katalog ulos Batak, tetapi sayang Panitia tampaknya belum sempat menyediakan katalog tersebut.
“Ya, kami memang belum sempat menyediakan katalog ulos Batak sebagaimana yang diminta salah satu turis asing tersebut. Ini menjadi catatan kami untuk rencana ULOS FEST kedua akan kami sediakan,” pungkas Imanuel Sitorus, salah satu Tim Pameran ULOS FEST 2019 yang rajin mendampingi pengunjung turis asing.
Sebagai pandu pemeran, pengunjung dapat bertanya kepada Vilidius R. P. Siburian (seorang kolektor dan pemerhati ulos Batak, terutama Ulos Batak dari Toba). Sebagian besar ulos Batak yang dipamerkan di museum ini adalah koleksi Vilidius. Bersama pandu yang lain, Vilidius ditemani juga dengan Imanuel Sitorus dan Anna Saragih.
[Slideshow "pameran-ulos-batak" not found]Selain para pengunjung yang antusias ingin melihat kehebohan ULOS BATAK ini, Kepala Museum Nasional Indonesia, Drs Siswanto, M.A, turut hadir sambil ditemani Anna Saragih dari Tim Pameran ULOS FEST 2019.
Anna tampak menjelaskan kepada Siswanto berbagai motif dan ragam ulos Batak yang dipamerkan sambil mereka melihat-lihat kekahasan ulos Batak yang memiliki karakter dan identitas yang kuat berbicara tentang kehidupan sosial masyarakat Batak.
Bukan saja Kepala Museum Nasional Indonesia yang dipandu Anna. Anna juga sempat berdialog dengan beberapa turis Jepang dari Atsushi Tomita. Tomita Somekogei (President CO, LTD) dari Tokyo, Jepang mengungkapkan rasa senangnya dan ketertarikannya pada ulos Batak. Mungkin ulos Batak mirip seperti kimono dilihat dari peran dari fungsi sosial dan budaya.
Selain pameran ulos Batak, panitia juga menyelenggarakan beberapa rangkaian acara yang sudah dilaksanakan, antara lain: Seminar Nasional mengangkat ulos Batak menjadi warisan dunia, Fokus Diskusi Kelompok membahas titik temu dan titik antara Sakralitas ulos Batak dan pemanfaatannya dalam bisnis ekonomi kreatif, Talkshow tentang Motf, Ragam, dan Makna Ulos Batak, dan Workshop bagaimana membuat penutup kepala yang dipergunakan dalam tradisi adat Batak, seperti Talitali Toba, Tudung Karo, dan Bulang Simalungun.
Pengunjung masih sempat menyaksikan ULOS FEST 2019 dalam dua hari terakhir ini. Masih ada satu Workshop Ulos Drapery dan Fashion Show. ULOS FEST 2019 akan ditutup pada Minggu, 17 November 2019.
Ayo mari kita hebohkan terus ULOS FEST 2019 agar publik makin mengenal dan mencintai budaya anak bangsa. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan di sini di mana lagi? Kesempatan hanya sekali. Jangan terlewatkan ULOS FEST 2019.
Pewarta: Boy Tonggor Siahaan (Humas BATAK CENTER)