JAKARTA, DanauToba.org — Togu Simorangkir, pejalan kaki Tutup TPL itu akhirnya dapat menemui Presiden Joko Widodo setelah menunggu penantian beberapa hari. Perwakilan Aliansi GERAK TUTUP TPL dan perwakilan masyarakat adat turut mendampingi Togu Simorangkir. Presiden bersedia menerima Togu Simorangkir. Pertemuan dengan Presiden Jokowi berlangsung di Istana Negara pada Jumat (6/8/2021) pukul 10:30 WIB dengan mematuhi Protokol Kesehatan.
Togu Simorangkir, penggagas aksi jalan kaki Toba-Jakarta hari ini menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dia akan menyampaikan pesan seluruh masyarakat Batak tentang dosa-dosa TPL, sehingga kita meminta Presiden segera menutup PT. Toba Pulp Lestari, Tbk untuk selama-lamanya.
TIM-11 AJAK TUTUP TPL pun pada hari ini menuntaskan aksi jalan kaki sejauh 8 kilometer lagi sampai Istana Negara. Selain itu, perwakilan Aliansi GERAK Tutup TPL dan utusan Masyarakat Adat yang juga hadir di Jakarta turut serta mendatangi Istana Negara.
Setelah berjalan selama 44 hari dari Makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, Balige sejak Senin (14/6/2021) dan tiba di Jakarta pada Selasa (27/7/2021), kini Togu akan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden.
Bersama dengan pemerhati dan aktivis lingkungan lainnya, mereka siap menyampaikan aspirasi soal Tutup TPL.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan menyampaikan bahwa Togu Simorangkir akan menyampaikan aspirasi masyarakat Toba terkait penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL).
“Kita sudah menyerahkan apa yang akan disampaikan oleh Togu kepada Presiden Jokowi. Di dalamnya terdapat seruan kita untuk menutup TPL melalui ulasan dan fakta-fakta di lapangan bagaimana kejahatan PT TPL ini,” sambung Abdon Nababan.
Soal materi yang akan disampaikan oleh Togu Simorangkir ke Presiden Jokowi, Koordinator Studi dan Advokasi KSPPM Rocky Pasaribu menjelaskan bahwa pihaknya telah menuliskan secara lengkap apa yang menjadi aspirasi mereka.
“Sudah ada dokumen yang kita susun. Itulah yang akan Togu sampaikan ke Presiden dalam pertemuannya,” sambung Rocky Pasaribu.
Aliansi GERAK TUTUP TPL antara lain: KSPPM, AMAN, WALHI, Bakumsu, Jikalahari, Yayasan Pecinta Danau Toba, Forum Peduli Bona Pasogit, Horas Bangso Batak, Nabaja, Forum Bangso Batak Berjuang, RAN, Auriga, Huma, KPA, BRWA, Sayogio Institute, FWI, Hutan Rakyat Institute, Yayasan Percepatan Pembangunan Kawasan Danau Toba, YPDK, Petrasa, Yapidi, YAK, JKLPK, Forum Bangso Batak Indonesia, Aliansi Mahasiswa Peduli Danau Toba, Jendela Toba, Nataboi, BATAK CENTER, dan masih banyak lagi.
Sementara TIM (Tulus-Iklas-Militan)-11 terdiri dari Togu Simorangkir, Anita Martha boru Hutagalung, Irwandi Sirait, Jevri Manik, Christian Gultom, Erwin Hutabarat, Ishak Aritonang, Agustina boru Aritonang, Bumi Simorangkir, Lambok Siregar, dan Yman Munthe. (BTS)