JAKARTA, DanauToba.org — TIM-11 (TIM=Tulus, Iklas, Militan) Tutup TPL menerima sambutan hangat dari masyarakat. Sambutan tersebut berasal dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat), Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT), Horas Bangso Batak (HBB), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut menyambut TIM-11 dalam acara konferensi pers melalui daring pada Jumat (30/7/2021).
Dalam kesempatan menyambut TIM-11, Maruap Siahaan (Ketua Umum Yayasan Pencinta Danau Toba) mewakili Aliansi GERAK Tutup TPL bersama dengan masyarakat luas, baik yang ada di Jakarta, seluruh kota di Indonesia, terutama yang berdiam di Kawasan Danau Toba, maupun di luar negeri, mengucapkan selamat datang di Jakarta kepada TIM-11 Tutup TPL.
Kami menghargai, menghormati, dan mendukung penuh dengan tulus, iklas, dan mendalam jiwa ksatria kalian semua. Jiwa patriotisme dan kekuatan hati kalian, ketegaran dan ketulusan kalian dengan iklas dan rela mengambil alih PENDERITAAN RAKYAT BANGSO BATAK, Penderitaan anak-anak, remaja, dewasa, dan semua Bangso Batak yang sekarang berada di seluruh dunia, Bangso Batak yang telah meninggal dan teraniaya dengan oknum yang merampas hak mereka sampai akhir hayatnya, juga generasi Bangso Batak yang akan lahir yang belum melihat perjuangan kita semua.
Kita semua satu kata TUTUP TPL SELAMANYA, satu hati dan satu tekad tanpa henti dan tanpa lelah. Kalian telah memulainya dengan berjalan kaki sejauh ±1.800 Km. Simbol kata hati sepanjang Kawasan Danau Toba sampai ke tempat pusat Pemerintahan. simbol kata hati rakyat sampai ke tingkat pengambil keputusan tertinggi di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, Negara berdaulat dan yang mencintai Alas pilar NKRI karya monumental dan dasar Negara yang diletakkan Founders dari Negara ini.
SELAMAT DATANG DI JAKARTA
Selamat datang Lae Togu Simorangkir, Ito Anita Martha Hutagalung, dan Lae Irwandi Sirait. Kalian adalah simbol Perlawanan Aliansi Rakyat Tutup TPL. Kalian adalah Jantung Hati dari Suara dan Amanat Rakyat Tutup TPL.
Selamat datang 8 orang pendamping yang setia di garda terdepan mengawal dan menjaga serta merawat mereka bertiga yang berjalan kaki. Kalian adalah Petarung dan Panglima dalam medan perang.
Sejak 1995, Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) telah berjuang menutup TPL dan berhasil menutupnya di masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie pada 11 Maret 1999. Dia adalah tokoh besar yang menorehkan sejarah besar keberpihakan kepada rakyat dan lingkungan hidup.
Berikutnya, pada 31 Mei 2021 pagi hari, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo telah menyerukan supaya TPL ditutup karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Kehadiran TPL sejak 1985, lebih dari 35 Tahun, talah merampas tanah wilayah Adat dan mencemari lingkungan hidup Kawasan Danau Toba, merampas ketenangan dan rasa aman, merampas kebahagiaan dan harapan masa depan.
Di tengah keterbukaan dalam segala hal, TPL tetap beroperasi dan mencitrakan diri sebagai Indutri Strategis Nasional.
Saya mengajak semua kita, anak -anak, remaja dan dewasa, di Kawasan Danau Toba di seluruh negeri Ibu Pertiwi, di seluruh dunia yang membutuhkan dunia ramah lingkungan untuk satu langkah dan satu tekad untuk TUTUP TPL.
Suara dan masa depan kita semua, kami antarkan kepada Presiden RI Joko Widodo menerima TIM-11 Tutup TPL bagian dari Aliansi Rakyat Tutup TPL supaya kembali mencatatkan sejarah MONUMENTAL bagi dunia yang ramah lingkungan untuk menutup TPL.
Kiranya Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa menyertai perjuangan kita semua.