JAKARTA, DanauToba.org — Pengurus YPDT (Yayasan Pencinta Danau Toba) yang terdiri dari Alimin Ginting (Departemen Hubungan Internasional YPDT), Jhohannes Marbun (Sekretaris Eksekutif YPDT), dan Boy Tonggor Siahaan (Humas YPDT) menerima Panitia EKPI2 URaL SMA Negeri 28 Jakarta pada Kamis (2/5/2019) sore di Sekretariat YPDT. Tim Pencinta Alam SMAN 28 Jakarta berencana akan melakukan Ekspedisi Kayak mengelilingi Pulo Samosir pada musim libur sekolah pada 28 Juni—13 Juli 2019 mendatang. Tim SMA 28 Jakarta diwakili Kayten Sadewo dan Argi Nurfajri. Turut mendampingi mereka, Deddy P Tambunan.
Argi menyampaikan: “Ada sekitar 20 orang pedayung kayak akan mengeliling Pulo Samosir. Pada titik-titik tertentu, mereka akan singgah dan memasang tenda untuk melanjutkan perjalanan tersebut.” Saat ditanya oleh Jhohannes berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk mengeliling Pulo Samosir? Argi memperkirakan bahwa pelaksanaannya nanti memakan waktu sekitar 9 hari.
Alimin Ginting mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan siswa-siswi SMAN 28 Jakarta ini. “Kegiatan ini kreatif. Kalian selain dapat mempromosikan kayak sebagai olahraga air yang menarik, juga kalian dapat mempromosikan wisata Danau Toba dan bahkan memperkenalkan budaya Batak sebagai budaya lokal di sana.”
Dari sisi pariwisata, Danau Toba dilihat dari mana pun sangat indah. “Apa yang bakal dilakukan adik-adik ini memberikan sudut pandang melihat keindahan Danau Toba dari danau. Selama ini kebanyak dari kita melihat keindahan Danau Toba dari darat memandang ke arah danau,” pungkas Alimin.
Pihak YPDT juga berharap agar kegiatan ini juga mampu mempromosikan pelestarian lingkungan hidup dan keamanan dalam transportasi air (kemaritiman) di Kawasan Danau Toba . Hal tersebut disampaikan kepada wakil Panitia tersebut.
Kayten menanggapi bahwa salah satu tujuan kegiatan ini juga mempromosikan kemaritiman, khususnya keamanan dalam menggunakan jasa transportasi air. “Kita adalah negara maritim dan kami generasi muda sebagai generasi milenial berharap dapat mempromosikan hal tersebut,” ujar Kayten. “Mengenai pelestarian lingkungan hidup Danau Toba menjadi hal menarik juga untuk kami,” respons Argi menambahkan keterangan Kayten.
Deddy sebagai salah satu alumnus SMAN 28 Jakarta menyatakan bahwa kegiatan ini perlu memperoleh dukungan pihak pemerintah Kabupaten setempat dan juga pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Deddy juga mendorong agar adik-adik ini beraudiensi dengan Pemerintahan DKI Jakarta untuk memperoleh dukungan sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan. Kegiatan seperti ini, apalagi dimotori remaja-remaja dari kalangan anak-anak SMA, menjadi sebuah pioner bahwa generasi muda peduli dunia kemaritiman. “Siapa tahu dilirik Musium Rekor Indonesia (MURI)? Boleh juga tuh diajukan ke MURI bahwa kegiatan ini yang pertama dan unik di Indonesia dilakukan murni anak-anak SMA?” tantang Dedy kepada mereka.
Akhirnya percakapan cukup santai dan menyenangkan ini tidak terasa berlangsung hampir 3 jam. Kedua wakil anak-anak SMA akan menindaklanjuti hasil brain storming (elaborasi) bersama tersebut.
Pewarta: Humas YPDT