
JAKARTA, DanauToba.org — Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) bekerja sama dengan Pusat Studi kebencanaan Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia (PSK FT UKI) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema: Partisipasi Masyarakat Mewujudkan Geopark Kaldera Toba Menjadi Anggota Global Geopark Network UNESCO, Sabtu (31/10/2015).
Seminar ini merupakan kerjasama YPDT dan UKI dalam melakukan studi-studi kebencanaan dan pengurangan resiko bencana di Kawasan Danau Toba ke depannya.
Jhohannes Marbun, Sekretaris Eksekutif YPDT mengatakan bahwa kegiatan Seminar akan dirangkaikan dengan peluncuran perdana (launching) Gerakan Cinta Danau Toba yang diharapkan sebagai momentum penggalangan dukungan dan partisipasi masyarakat luas terhadap penyelamatan dan pelestarian Kawasan Danau Toba.
“Salah satunya dikonsolidasikan melalui website www.danautoba.org dan www.aladin.co.id yang juga diluncurkan secara perdana pada acara yang digelar di gedung William Soeryadjaya Fakultas Kedokteran UKI Jakarta, Jl. Mayjen Soetoyo Kav. 2, Cawang, Jakarta Timur. tersebut,” jelasnya.
Sebagai yayasan, sebutnya, YPDT bertujuan melestarikan Danau Toba dan ekosistemnya. Hal itu dapat dicapai melalui lima sasaran pokok, yakni melestarikan kuantitas air Danau Toba dengan menjaga tinggi permukaan danau pada kisaran 904 – 905 meter di atas permukaan laut (dpl), melestarikan kualitas air Danau Toba sehingga tetap dapat dipergunakan bagi kehidupan masyarakat sebagai sumber air minum, sumber energi dan sebagainya. Selain itu, upaya lainnya dengan turut melestarikan keanekaragaman, baik keanekaragaman hayati di kawasan Danau Toba dengan seluruh potensinya untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya serta mengembangkan kebudayaan masyarakat termasuk seni, ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang pelestarian kawasan Danau Toba dan ekosistemnya.
Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut saat ini masih relevan dan bahkan mendesak untuk dapat digerakkan agar usaha-usaha pelestarian kawasan Danau Toba dapat semakin baik. Di samping itu, sesungguhnya semangat dan kepedulian masyarakat lokal, nasional bahkan internasional terhadap Danau Toba tetap ada, pungkasnya.