JAKARTA, DanauToba.org — “Sibisa nantinya sebagai pusat Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba,” demikian disampaikan Bupati Toba Samosir (Tobasa), Ir. Darwin Siagian dalam Acara Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona, Kamis (31/3/2016) di Pantai Bul-bul, Balige, Kab. Tobasa.
Bupati Tobasa mengatakan hal tersebut karena sudah menjadi keputusan rapat Kementerian pada Rabu (23/3/2016) lalu. “Dalam waktu tidak lama, Sibisa akan menjadi pusat Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba karena Toba merupakan destinasi wisata. Karena itu, kita perlu kesiapan mental mengingat kampung kita tidak kaya sumber daya alamnya. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menyongsong hal tersebut,” kata Bupati Tobasa.
Apakah lahan 500 Ha yang disebut-sebut dalam Draft PerPres mengenai Otorita Kawasan Pariwisata Danau Toba adalah lahan yang berada di Sibisa, Tobasa? Berdasarkan pernyataan Bupati Tobasa tersebut, kita dapat mengatakan bahwa 500 Ha itulah lahan yang dimaksudkan dalam Draft Perpres tersebut. Draft PerPres tersebut tidak akan lama akan ditandatangani Presiden RI, Joko Widodo.
Bupati Tobasa ini pun pada kesempatan tersebut menyampaikan hal-hal yang terkait pariwisata di Sumatera Utara.
Dalam Bulan April nanti, ada kegiatan (event) Geobike yang mengambil rute Medan-Muara. Pada 9 April 2016 peserta Geobike akan diterima di Terminal Ajibata. Tanggal 10 April 2016 akan tiba di kantor Bupati Tobasa. Geobike ini baru tahap pertama dan nanti pada tahap kedua, September 2016, tingkat dunia.
Juga dalam waktu dekat ini akan ada rapat BAKN dari 3 Provinsi, yaitu: Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Rapat tersebut akan dihadiri 80-100 orang dan dilaksanakan di Op. Hervia.
Menurut Bupati, persoalan kita saat ini di Tobasa adalah mentalitas. Kalau hal yang terkait kebutuhan fisik, kita tidak ada masalah. Justru ketika kita minta 1, malahan kita diberikan 7, misalnya Balige meminta jalan lingkar luar Balige dan jembatan.
Dalam menyambut wisatawan, kita harus siap dan mentalitas kita pun harus diubah. Menurut data, saat ini 220 orang terpapar HIV dan AIDS di Balige. Sejauh ini sudah 15 orang meninggal dunia karena AIDS, dan tiga bulan terakhir sudah ada tambahan menjadi 17 orang terinveksi HIV. Ini tentu menjadi tantangan kita kalau Tobasa menjadi daerah wisata.
Paling lambat Desember 2016 nanti lapangan terbang Silangit yang saat ini runway (landasan pesawatnya) sepanjang 2.400 m akan ditambah menjadi 2.650 m, sehingga dapat didarati pesawat Boeing.
Pada kesempatan tersebut Bupati Tobasa juga sempat menyinggung peristiwa kebakaran yang terjadi di Dolok Tolong, Selasa malam (29/3/2016), dan hari ini terjadi kebakaran di Borbor. Dari peristiwa kebakaran tersebut, ternyata Pemadam Kebakaran kita tidak siap siaga bergerak cepat mengatasi kebakaran. Kita akan evaluasi lagi Pemadam Kebakaran di Tobasa.
Intinya, kita harus berbenah. Jangan sampai nanti anak-cucu kita nanti berkata: “Ompungku dulu yang menebangi hutan.” Saatnya kita sekarang menghentikan penebangan hutan-hutan di Kawasan Danau Toba. (bts)